Jumat, 06 Desember 2013

Ketentuan Teknis Running to Fight for Freedom

Berikut beberapa pengumuman dan panduan untuk teman-teman yang sudah mendaftar Running to Fight for Freedom 2013:

1. Untuk teman-teman yang sudah mengisi formulir tetapi belum membayar, pembayaran bisa dilakukan on the spot
2. Diharapkan peserta sudah berada di depan Gedung Sate pukul 18.00 dan paling telat pukul 18.30, karena akan ada pendaftaran ulang dan pembagian light stick dan running bib.  
3. Peserta yang membawa kendaraan baik mobil/motor bisa diparkirkan di sebelah lapangan Gasibu, dan jangan khawatir karena akan ada transportasi yang disediakan dari Pulosari untuk kembali ke Gasibu
4. Dresscode nya adalah kaos putih dan disarankan memakai setelan olahraga
5. Yang mempunyai penyakit berhubungan dengan kecapean, bisa dilaporkan dulu pada kami pada saat daftar ulang

Info lebih lanjut, silahkan hubungi: 082117963860

Toolkit

Underconstruction

Minggu, 01 Desember 2013

SELAMAT HARI PEMBEBASAN PERBUDAKAN, mari kita rayakan!

Salam hangat.

Hari ini merupakan Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan mengingat penerapan Konvensi PBB untuk Pemberantasan Perdagangan Manusia dan Eksploitasi Pelacur (resolusi 317 (IV) 2 Desember 1949). Untuk mengingat konvensi, sebuah laporan PBB Kelompok Kerja Perbudakan direkomendasikan pada tahun 1985 bahwa tanggal 2 diberitakan Hari Dunia untuk Penghapusan Perbudakan dalam segala bentuknya. Pada tahun 1995, hari ini dikenal sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan. (Laporan PBB)

Untuk merayakan hari kebebasan ini, kami, FightBDG - sebuah organisasi non pemerintah berbasis komunitas yang fokus pada pencegahan perdagangan orang dan eksploitasi modern - menginisiasi sebuah peringatan bertajuk "Festival Kebebasan". Kami melakukan aktivasi ruang publik di beberapa titik rentan, melakukan kunjungan ke sekolah dan membuat sebuah pertunjukan seni.

Kabar baiknya, kamu bisa jadi bagian dari Festival Kebebasan ini.
Caranya;

Kamu bisa cerita atau mendukung gerakan kami dengan mengikuti @FightBDG di Twitter dan membubuhkan tagar#FestivalKebebasan dan/atau #FIGHTslavery

atau

Kalau kamu suka olahraga, kamu bisa ikutan "Running for FREEDOM" yang akan berlangsung pada 8 Desember 2013. Kamu bisa daftar langsung lewat tautan berikut; http://bit.ly/RUN4FREEDOM Donasi minimal IDR 20.000 dan kamu bisa dapetincampaign kit yang keren banget. 

Kalau kamu ingin ikut merayakan kebebasan ini, dateng yuk ke "Festival Kebebasan" 8 Desember 2013, pk. 18.00 di Kampung Pulo Sari, Bandung. 
Banyak hal seru yang akan kita lakukan bersama-sama. Kami sudah menyertakan siaran pers disini.

Mari, jadi bagian dari generasi yang mengatakan cukup pada perbudakan modern dan perdagangan orang.


========================================================================

26 November 2013
Festival Kebebasan
                Tidak banyak yang tahu bahwa 2 Desember merupakan suatu hari yang besar juga selain hari sebelumnya merupakan hari AIDS, yaitu International Abolition Day of Slavery atau Hari Penghapusan Perbudakan Internasional. Peringatan ini menjadi sebuah momentum yang penting mengingat Indonesia berada di peringkat 15 di tingkat Asia dan 114 di tingkat global untuk jumlah perbudakan tertinggi (Walk Free Foundation, 2013).
                Oleh karena itu, FightBDG menginisiasi sebuah festival yang bertajuk Festival Kebersamaan. Festival ini merupakan sebuah bagian dari peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional sekaligus menjadi bagian dari kampanye yang dilakukan FightBDG untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahayanya perdagangan orang dan juga perbudakan.
                Adapun festival ini terdiri dari 5 acara yang akan terbagi ke dalam 3 hari pelaksanaan. Di acara pertama yang bertajuk Seni Sebagai Bahasa Kebebasan’ akan dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2013. Acara ini merupakan pertunjukan seni diselingi pemberian materi berupa oral dan juga zine di 2 tempat titik rentan terhadap perdagangan orang dan eksploitasi modern, yaitu Pasar Sederhana dan Terminal Cicaheum. Acara kedua yang berbentuk School Outreach’ akan dilakukan pada tanggal 5 Desember bertempat di SMA Santa Maria 2. Di acara ini juga akan dihadiri oleh sekitar 700 siswa baik SMP maupun SMA.
                Dan di tanggal 8 Desember sendiri akan dilaksanakan 3 acara, yaitu Tabligh AkbarRunning to Fight for Freedom dan Ngariung di Pulosari. Tabligh Akbar akan dilaksanakan pada pagi hari di Ponpes Darut Tauhid yang juga akan diisi oleh Ustadzah Ninih[1] yang akan memberikan materi mengenai pentingnya menghindari perbudakan.
Disambung dengan Running to Fight for Freedom pada malam hari yang akan dimulai dari Gedung Sate menuju Kp. Pulosari sejauh 5 km. Para peserta akan membawa light stick sebagai simbol pencerahan bagi sesama dan  berlari sebagai analogi kebebasan dari segala macam perbudakan.  Acara ini bersifat terbuka untuk umum.
Puncak acara sendiri akan diadakan di Kp. Pulosari yang mana akan

menampilkan penampilan dari Mr. Sonjaya, Rumah Musik Harry Roesli, Ukulele Bandung (Ukeba), Kabaret Bengkel Seni Telkom, B.U.L.B dan Tarawangsa. Di puncak acara ini juga merupakan peluncuran sebuah videoklip yg menjadi alat kampanye yg diproduksi bersama-sama dengan: RMHR, Mahidhara Creative Works, Mia Diwasasri, Dimas Wijaksana, Tesla Manaf Efendi dan teman-teman lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut:
+6283879787757 (Grace)


[1] Menunggu Konfirmasi


Kamis, 24 Oktober 2013

Workshop Day-1 di RMHR

Cuaca yang cukup dingin menyelimuti hari Minggu pagi tepatnya pada tanggal 13 Oktober 2013. Begitupun yang terasa di Rumah Musik Harry Roesli (RMHR), ditambah dengan beberapa kesibukan kami yang juga dibantu oleh teman-teman dari RMHR, Mahidhara dan juga Dimas dari Mr. Sonjaya untuk mempersiapkan workshop hari pertama.

Keceriaan terlihat dari raut muka teman-teman RMHR yang menyiratkan bahwa mereka sudah siap dengan materi lagu yang memang sebelumnya telah dipersiapkan dan dibantu proses aransemen lagu dalam sesi workshop. Walau begitu, hari pertama ini kita buka dengan ice-breaking lewat permainan yang dipimpin oleh Noorgraheni. Permainan yang ia sebut 'Hmm, angin berhembus kemana yaa..' ini cukup menghibur teman-teman peserta workshop dan juga menimbulkan percikan senyum, bisa dibilang awal yang baik. Dillanjut dengan sesi pemberian materi dan juga pemutaran film, para peserta terlihat mulai menambal kantuknya dengan cemilan-cemilan yang telah kami sediakan.



Namun begitu, ternyata materi yang sudah diberikan mengundang para peserta ingin semakin tahu mendalam mengenai hal ini, salah satunya adalah Sams dari RMHR yang mulai penasaran apakah perdagangan orang dapat terjadi pada petani, alhasil diskusi pun tak dapat terhindarkan. Haripun menuju terang dan matahari mulai terlihat semangat menyinari menjadi pertanda bagi kami untuk maju ke sesi berikutnya, yaitu sesi makan siang dan dilanjut creative workshop yang dipimpin oleh Ambumia. Dalam sesi creative workshop ini, para peserta diarahkan untuk membuat materi pembuatan video-clip yang akan dilaksanakan pembuatannya di workshop hari ke-2. Suasana hening seketika karena peserta langsung larut dalam keasyikan mengerjakan materi ini.



Beberapa jam kemudian, raut muka lelah mulai muncul dari para peserta yang sekaligus menjadi indikasi bagi kami untuk segera menghadirkan hiburan. Tak lama, teman-teman musisi jalanan lainnya yang juga tergabung di RMHR mulai datang dan bermain untuk kita. Salah satu yang cukup menjadi titik perhatian adalah ketika grup pengamen dari Dago yang ternyata beranggotakan wanita remaja dan musik yang mereka mainkan bisa dibilang cukup baik dan memang layak diapresiasi.



Setelah semua beres, acara ditutup dengan gorengan Cendana dan juga pengantar penutup dari Grace. Walaupun hari pertama ini bisa dibilang sederhana, tetapi kami cukup senang karena hari itu dilalui dengan cukup menyenangkan dan juga menghasilkan keakraban diantara peserta.

Dan juga, sebelumnya ucapan terima kasih memang sangat diucapkan kepada Oma Anna, Seblak Instan Mommy dan juga Compassion First untuk memberikan bantuanya dalam acara ini. Juga pihak yang terlibat teman musisi jalanan dan Yala Roesli dari RMHR, Dimas dari Mr. Sonjaya, Abah Mugi, Kevin dan Ambumia dari Mahidhara juga patut mendapat apresasi untuk kesukarelaannya terlibat dalam proyek ini.

Sampai jumpa di cerita hari-2! :)

Minggu, 15 September 2013

Volunteer Recruitment

Hampir setahun yang lalu, muncul ide untuk menginisiasi sebuah pergerakan untuk membantu tugas pemerintah dan LSM untuk memberantas tindak kriminal perdagangan orang. Tidak beberapa lama, ide tersebut dibuahi menjadi kenyataan, yang pada akhirnya dinamai FightBDG. Pergerakan ini terus berjalan dan mencoba membuat sesuatu yang berarti bagi masyarakat Bandung terutama dalam bidang pemberantasan perdagangan orang.

Telah banyak sekali pihak yang sampai saat ini membantu kita, diantaranya Bandung Creative City Forum (BCCF), MTV EXIT, IOM, Compassion First, Mahidhara Works, Sukabumi Kreatif, Good News From Indonesia (GNFI) dan beberapa institusi lainnya. Begitupun dengan individu, sudah banyak sekali orang-orang yang berada di balik kami untuk mendorong agar kami terus melanjutkan pergerakan ini. Tidak banyak yang bisa kami berikan kepada mereka kecuali ucapan terima kasih banyak dan upaya yang lebih keras.

Di usia yang hampir genap setahun, FightBDG mengundang partisipasi teman-teman khususnya yang berdomisili di Bandung untuk terlibat dalam pergerakan non-profit ini. Tidak ada kriteria khusus, kami hanya membutuhkan tekad yang kuat juga kebersamaan. Karena kami percaya, dengan kerjasama dan gotong royong, setiap masalah perlahan akan terkikis habis.

Untuk itu, berikut rinciannya:

- Silahkan mengisi formulir disini: Formulir
- Masa waktu voluntary ini berjalan selama 1 periode (3bulan)
- Tim volunteer akan terbagi kepada beberapa divisi, diantaranya divisi Program, Research&Development, Humas, Publikasi, Documentasi&Desain dan juga Kesekretariatan
- Setiap periode habis, volunteer akan diberikan apresiasi kerja berupa sertifikat dan juga merchandise

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, bisa menghubungi 082117963860 atau via email: fightbandung@gmail.com



"If you can fight, fight! Be brave with help each other." - World War Z

Voluntary Act Needed

http://bit.ly/16tVvl5

Tertarik untuk melawan Human Trafficking?
Mari bergabung!
Kamu!

Voluntary Act for Three Month,
Click This http://bit.ly/16tVvl5

S.W


Senin, 15 Juli 2013

Lihat Sekitarmu! ( How to help Trafficked Person from your own )

Oleh Doni Marmer

Saat ini, sebenarnya korban-korban Perdagagan Orang sangatlah berbaur dalam gaya hidup masyarakat kita. Bisa saja tetangga kita yang ternyata menjadi korban ataupun pelaku Perdagangan Orang. Menurut UNODC kejahatan Perdagangan Orang sangatlah susah untuk dihentikan ataupun diselesaikan dalam waktu yang cepat, sehingga yang kita rasakan adalah ketidak amanan yang semakin merajalela.
Tetapi, bukan berarti kita sebagai masyarakat yang sadar akan adanya kejahatan Perdagangan Orang tidak bisa hanya tinggal diam dan tidak melakukan apa-apa. Selama kita masih menjadi bagian dari komunitas masyarakat dan memiliki kepedulian dengan sekitar kita dan dengan teman-teman kita yang nasibnya kurang beruntung, masih ada yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan menolong korban Perdagangan Orang, yaitu :

1.    Jika ada memperhatikan lingkungan sekitar anda saat ini, dan melihat ada orang yang menurut anda berpotensi merupakan korban Perdagangan Orang, langsung hubungi nomor hotline BNP2TKI ( 0800 1000 ) atau kepolisian setempat, guna untuk melaporkan kecurigaan anda dan meminta bantuan terhadap hal ini.
Ini adalah ciri-ciri korban Perdagangan Orang dan Hasil Eksploitasi yang bisa anda temukan pada umumnya sehingga dapat membantu anda mengidentifikasi korban :
                        Dalam Pekerjaan/Kondisi Kehidupan Sehari-hari
·         Sangat jarang sekali diperbolehkan keluar rumah/keluar tempat dia bekerja, kecuali bersama majikannya atau ada yang mengawasi mereka
·         Selalu mengenakan pakaian yang sama atau yang itu-itu saja setiap harinya tidak perduli cuaca seperti apapun.
·         Tinggal di tempat yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi, seperti di rumah yang memiliki jendela yang tinggi dan dipagari, penjagaan ketat oleh satpam, CCTV, kawat berduri, dsb.
·         Terlihat selalu bekerja sangat berat dan dalam jangka waktu yang tidak biasa, juga berlebihan
                         Kurangnya Pengawasan
·         Tidak memiliki dokumentasi dan tanda pengenal yang jelas, atau dipegang oleh orang lain (contoh : majikan, agensi, dsb)
·         Tidak diperbolehkan berbicara secara pribadi, dan biasanya selalu diwakili oleh pihak ketiga, meskipun kita tidak meminta
                         Kelakuan yang Tidak Normal
·         Ketika berada di tempat umum, terlihat ketakutan yang tidak biasa dan sikap cemas yang berlebihan
·         Selalu berusaha menghindari kontak mata ketika sedang diajak berbicara
·         Tidak mampu untuk menjelaskan di mana alamat dia bekerja atau tinggal
                         Kondisi Kesehatan yang Buruk
·         Terlihatnya ada beberapa tanda kekerasan di tubuhnya, seperti bekas pukulan, luka yang tidak wajar, dsb
·         Kondisi fisiknya yang terlihat kurang gizi dan stress
2.    Sebagai orang-orang yang lebih peduli terhadap kasus-kasus Perdagangan Orang, kampanyekan kepada lingkaran sosial anda bahwa perdagangan orang sangatlah berbahaya, dan cara melawanya adalah dengan memberikan kesadaran dan menjaga orang-orang yang anda sayang.
3.    Pahami bahwa jika anda yang sedang terjebak dengan situasi seperti :
·         Anda sedang dirayu untuk bekerja di luar negeri
·         Atau anda memang mendaftar untuk bekerja di luar negeri dengan menggunakan agen
Dan masih banyak hal lainya yang melibatkan anda terhadap praktik penipuan untuk di trafficking, ingatlah terhadap Safe Migration Conduct, yaitu 3 cara untuk melakukan migrasi yang aman, yaitu
1.    Jangan Buru-buru, banyak bertanya. Apabila anda ditawari pekerjaan atau kesempatan apapun yang melibatkan perpindahan negara ataupun batas area kota anda tinggal
2.    Jangan percaya siapapun. Walaupun orang terdekat atau yang sudah mulai kita percaya, terlebih lagi orang yang baru kita kenal
3.    Jangan menyerahkan barang berharga anda ketika anda diminta untuk memberikan passport, KTP, dokumen-dokumen penting, dan dompet anda.
Ingat, Perdagang orang memang tidak bisa dihentikan dan diberantas secara tuntas, tetapi dengan kita bergerak bersama, kita bisa meredam dan menyelamatkan lebih banyak jiwa yang pelan-pelan jumlahnya akan semakin banyak. Dukung kami FIGHT.BDG untuk terus mengkampanyekan gerakan anti-human trafficking secara bersama-sama.

Sabtu, 22 Juni 2013

FightBDG Goes to Washington!

Oleh: Fauzan Rezda M.
             
Hari ini menginjak tanggal 23 Juni 2013, bertepatan dengan hari Minggu, pagi yang cerah dan juga bersejarah. Bagi banyak warga Bandung, mungkin hari ini menjadi sebuah awal dari harapan baru bagi Bandung di masa depan. 8 calon pemimpin Bandung menunggu untuk dipilih dan diberi tanggung jawab yang tidak mudah. Harapan kami, siapapun yang mengemban tanggung jawab itu, amanah harus dipegangnya dengan kuat.

Namun, tidak hanya itu, 23 Juni 2013 merupakan salah satu hari penting bagi FightBDG. Grace Christina Tobing, bagian dari kami yang juga merupakan ketua FightBDG, berangkat ke Washington D.C dalam rangka memenuhi undangan dari Student Opposing Slavery (SOS) untuk berpartisipasi dalam Student Opposing Slavery International Summit yang akan diselenggarakan pada tanggal 24-28 Juni. Dalam pertemuan itu, selain FightBDG, beberapa pihak yang akan terlibat antara lain MTV Exit, Polaris Project dan juga GoodWeave. Disana Grace akan berbagi pengalaman dan juga menjadi salah satu pembicara untuk para pelajar dan pemuda tentang bagaimana FightBDG melakukan kampanye perlawanan perdagangan orang di Bandung. 

SOS ini sendiri merupakan salah satu organisasi pelajar di Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 2012 untuk bergerak dalam bidang pembangunan kesadaran akan tindak kriminal perdagangan orang. Grace dan FightBDG datang dan diundang menjadi salah satu representasi pemuda yang peduli dalam perlawanan terhadap perdagangan orang. Yang perlu diingat, FightBDG merupakan satu-satunya representasi dari Asia yang diundang dalam pertemuan ini.

Semoga kabar ini dapat menjadi berita baik yang juga dapat tersebar dan menjadi semangat tersendiri bagi kita semua bahwa kebersamaan ini harus dipupuk untuk melawan tindak perdagangan orang. Sudah semestinya manusia untuk dimanusiakan.
Good luck and break a leg, Grace!


Untuk info lebih lanjut mengenai Student Opposing Slavery: http://studentsopposingslavery.org/about/

Selasa, 18 Juni 2013

Domestic Workers in Indonesia

Oleh : Doni Marmer

Selama ini kita sebagai orang-orang yang dapat mengakses ekonomi kelas menengah ke atas sangatlah lazim untuk memiliki PRT (Pembantu Rumah Tangga). Dengan spesifikasi pekerjaan yang bervariasi, seperti membersihkan rumah, merawat perabotan, memasak, mencuci baju, mengurus halaman, teknisi rumah tangga, menjaga hewan peliharaan, bahkan merawat anak. Namun pekerjaan ini adalah pekerjaan dengan batasan waktu yang hampir tidak ada garisnya.
Terlebih lagi dengan pekerjaan yang sangt banyak, gaji yang mereka terima memang sangat tipis dibawah UMR (upah minimum regional) bahkan ada yang sangat jauh di bawahnya. Sebagian besar memang menyayangkan gaji mereka, tetapi hanya sebatas keluhan, tindakannya banyak terhalang pemikiran moril yang mendalam.
Dalam hal ini, PRT adalah yang paling rawan terjaring sebagai korban eksploitasi dan perdagangan orang. Karena lingkungan mereka bekerja adalah area private dengan tingkat privasi yang cukup tinggi, sehingga sangat susah untuk dideteksi apakah kondisi mereka ‘aman’ atau ‘dalam bahaya’.
Fenomena PRT memang sudah sangat lama timbul, dan sebagian besar adalah masalah perkerja di bawah umur, dan pelaksanaan jam kerja yang berlebihan tanpa hari libur, serta tindakan kekerasan terhadap PRT yang sangat jarang di ekspos. Kami tidak akan bilang bahwa isu tersebut banyak terjadi terhadap Buruh Migran, faktanya, secara domestik, dalam negri kita sendiri, PRT juga diperlakukan semena-mena.
Mungkin dengan kejadian yang terjadi beberapa minggu lalu di KJRI Saudi Arabia, kita paham bahwa hak untuk medapatkan pelayanan dan terutama perlindungan negara terhadap warga negaranya kurang maksimal. Kontroversinya adalah apakah pemerintah tidak bisa bekerja dengan baik, atau saking banyaknya TKI yang ilegal dan terjebak dalam kondisi mengenaskan seperti ini. (Penulis secara pribadi ingin menyalahkan pihak agensi TKI ilegal yang seharusnya diberantas.)
Coba lihat ke sekitar kawasan anda tinggal, perhatikan PRT yang bekerja baik tinggal bersama majikan atau pulang pergi. Amati lebih baik apakah umur mereka sudah layak untuk bekerja, dan apakah perlakuan yang didapatkan dari majikan dan agen sudah sesuai. Seperti apapun, upah mungkin akan selalu dipertanyakan seiring banyaknya bahan baku yang juga ikut menaikan harga mengikuti tren kenaikan harga BBM.
PRT termasuk Buruh Migran dan TKI lainya adalah bagian dari sistem sosial dan ekonomi untuk keberlangsungan negara ini. Cap “Pahlawan Devisa Negara” yang melabelkan para TKI terkesan hanya bentuk sarkasme akan kerja keras mereka. Yang perlu kita lakukan memang tidak bisa banyak sebagai warga pada umumnya.
Yaitu dengan membantu meningkatkan perhatian masyarakat, tetangga, keluarga, dan kerabat bahwa PRT juga harus mendapatkan haknya sebagai seorang pekerja setelah memenuhi kewajibanya. Seperti upah yang layak, jam kerja yang sesuai, hak untuk mendapatkan libur pada hari libur, serta hal yang menyangkut masalah moral juga. PRT bukanlah barang dan bukan objek, bukan juga komoditas murahan. Ketimbang menjadi pemalas dan memerintah, perhatikan lebih baik perlakuan kita, atau ingatkan kerabat untuk menghentikan eksploitasi dan tindak kekerasan terhadap PRT (baik verbal maupun secara fisik).
Hal ini yang menjadi amanat kita sebagai penanggung jawab mereka ketika kita meminta mereka untuk bekerja. Semoga nasib PRT Indonesia dan para Buruh MIgran dan TKI dapat dengan aman dan lebih teliti dalam memperhatikan praktik human trafficking dan eksploitasi dalam lingkungan pekerjaanya. Dan juga bantu kami meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gerakan melawan perdagangan orang dan menghentikan eksploitasi. Agara banyak yang terselamatkan dan membantu mereka menambah ilmu agar lebih teliti dan tidak terjebak dengan agensi ilegal.
for supporting us :
Twitter       : @fightBDG

Email         : fightbandung@gmail.com
                   fightbdg-team@googlegroups.com

Kamis, 06 Juni 2013

Open Recruitment

Hampir setahun FightBDG berjalan dan tidak menduga dukungan yang teman-teman berikan sungguh begitu besar. Sampai pada akhirnya, saat ini kami merasa memerlukan tenaga tambahan untuk mencapai misi kami ini. Kami rasa energi positif ini memang harus disebarkan dalam porsi yang besar juga jangka yang panjang.

Dan jika kalian merasa bahwa kalian merupakan orang yang kreatif dan memiliki kemauan yang besar untuk mengakhiri era gelap kemanusiaan, ya kalianlah orang yang kami cari. Kami membuka pintu selebar-lebarnya pada kalian untuk bergabung dalam Open Recruitment yang kami adakan pertama kali ini.

Mari bersama-sama dan bergotong royong menjadikan tindak kriminal Perdagangan Orang hanyalah sebuah sejarah di masa lampau. Kami tunggu sampai tanggal 11 Juni 2013 ya. :)


Silahkan isi formulir disini: 
Formulir



Sabtu, 04 Mei 2013

Beribu Simpati untuk Korban Kerja Paksa di Tangerang

Hal yang cukup mengejutkan ketika kami mendengar kabar dari KontraS bahwa mereka telah menyelamatkan 28 orang di Tangerang yang diduga korban penyekapan berkat laporan dari 2 orang mantan korban yang telah berhasil melarikan diri.

Sungguh ironis ketika kita dan banyak teman-teman berteriak dan juga bersusah payah menyuarakan keselamatan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. Harapan kita sangat tinggi agar para saudara-saudara kita yang mencari sesuap nasi di negeri orang itu dapat diperlakukan dengan baik. Tetapi, justru saudara-saudara kita yang notabene merupakan satu bangsa justru tega memperlakukan hal kejam seperti itu. Ya, perbudakan itu nyata ada di depan kita, bahkan dilakukan oleh sesama rakyat Indonesia.

Pola penyekapan ini dapat dibilang mempunyai pola yang sama dengan apa yang sudah terjadi sebelumnya dan sering kita sebutkan. Telepon genggam dan semua alat komunikasi mereka disita sehingga korban tidak mempunyai celah untuk berhubungan dengan dunia luar, penyiksaan dan ancaman kerap dilakukan untuk memberi tekanan pada korban untuk tidak melarikan diri dan semua itu dilakukan atas dasar tujuan komersil. Tapi diluar itu, ada beberapa hal yang akan kita coba soroti disini, yaitu bagaimana keberanian dari Andi (20) dan Junaedi (19) yang berhasil melarikan diri dan juga bagaimana seharusnya kita membuka mata terhadap hal-hal seperti ini.

Tidaklah mudah mengambil keputusan untuk melarikan diri dengan resiko babak belur dan dengan kemungkinan tertangkap yang besar. Namun pada nyatanya, hal tersebut lah yang dilakukan oleh Andi dan Junaedi. Hal ini yang mungkin harus kita pelajari lebih dalam untuk bagaimana keluar dari kondisi seperti ini. Puji syukur proses pelarian diri ini tidak menyita korban. Di waktu depan, mungkin kami akan mencoba mewawancarai salah satu dari mereka, karena bagaimanapun pengalaman adalah pelajaran yang sangat berharga. Dan semoga dari kejadian ini kita seharusnya tahu apa yang harus kita lakukan jika berada dalam kondisi seperti ini.

Yang kedua adalah bagaimana seharusnya kita membuka mata terhadap hal-hal seperti ini. Sangat disayangkan ketika masyarakat sekitar tidak bereaksi terhadap adanya penyekapan ini. Kami belum mendapatkan informasi yang pasti apakah masyarakat memang tidak tahu akan adanya penyekapan ini ataupun mereka lebih memilih diam dan tidak melaporkan. Tetapi yang pasti, seharusnya kita tidak mempunyai alasan untuk membiarkan peristiwa seperti ini terjadi. Bagaimanapun, hal seperti ini bukanlah hanya perkara yang hanya harus diurus oleh kepolisian, Ormas HAM ataupun pemerintah, melainkan kita semua. Ya, kita semua. Apapun alasannya, praktek perbudakan ataupun kekerasan seperti ini harus dihentikan. Dan mungkin salah satu cara termudah yang bisa kita lakukan adalah, pedulilah pada sekitar dan laporkan sesegera apabila terdapat hal yang patut dicurigai.

Dalam tulisan ini, kami segenap FightBDG, menyematkan rasa simpati pada korban. Yang hanya bisa kita lakukan adalah mendoakan proses penyembuhan trauma dan juga luka fisik akibat penyiksaan bisa lekas terjadi. Dan semoga keadilan bisa terpenuhi dengan baik, salah satunya adalah sang pelaku dijerat dengan hukum seadil-adilnya

Dan yang harus kita ingat adalah lingkungan kita, tanggung jawab kita.





Sumber diambil dari rilis pers KontraS: http://www.kontras.org/index.php?hal=siaran_pers&id=1701

Jumat, 01 Maret 2013

Peringatan Hari Anti-Perbudakan Internasional

Ketika itu bertanggal 2 Desember 2012, yang kebetulan bertepatan di hari Minggu yang cerah kita mempersiapkan sesuatu di Car Free Day Dago. Kain putih panjang terbentang, genset dan amplifier kecil kita panaskan dan foto mulai kita pajang. Tidak banyak yang tahu, hari itu merupakan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional dan oleh karena itu kita berada di CFD untuk coba memperingatinya sambil mempropagandakan itu kepada para pengunjung.



Berbekal genset pinjaman dari teman kita Pray, amplifier dan mic pinjaman BCCF, foto dari Airphoto Network juga kain putih hasil udunan kita ingin mencoba kampanye sederhana ini terlihat lebih menarik. Makin siang, jumlah pengunjung CFD makin banyak dan kitapun mulai kampanye kecil-kecilan itu dan tim FightBDG serempak untuk memakai kaos putih. Beberapa pengunjung kita tarik dan diajak untuk berbincang seputar perbudakan itu sendiri. Setelah itu, mereka dianjurkan untuk menandatangani sebuah petisi dukungan penghapusan perbudakan yang juga mereka disuruh menuliskan produk favorit mereka yang tentunya harus mereka yakin bahwa merk/favorit mereka tidak melibatkan perbudakan. Dan ternyata, masih banyak orang-orang yang tidak tahu bahwa produk favorit mereka sudah melibatkan sebuah rantai perbudakan atau bahkan mereka sendiri tidak tahu bagaimana perbudakan itu terjadi.



Dalam kampanye kecil ini, kita coba memberi pesan kepada masyarakat untuk mereka membuka mata bagaimana perbudakan itu bisa terjadi yaitu salah satunya ketidak pedulian terhadap sekitar. Peduli lingkungan sekitar bukan berarti kita hanya harus peduli terhadap lingkungan hijau tetapi juga pada sesama manusia. Sesuatu yang mudah dimulai dari diri sendiri, bukan? Jangan ragu untuk menegur seseorang yang memperlakukan manusia lainnya tidak wajar seperti kekerasan, karena bisa saja itu adalah awal dari eksploitasi.

Video tentang kampanye ini bisa disaksikan di http://www.youtube.com/watch?v=kR_NAGcTKGo




This is FIGHT from Bandung

Sekilas mendengar kata 'Fight' lalu yang terbersit di pikiran adalah kuat, petarung dan gigih. Ini jugalah salah satu alasan dibalik pemilihan nama Fight itu sendiri.
Lalu, apa itu FightBDG?

Fight merupakan singkatan dari From Indonesia Against Human Trafficking. Yap, dari namanya kalian mungkin bisa tahu di bidang apakah kita berkonsentrasi, yaitu human trafficking atau perdagangan orang. Kita merupakan organisasi non-profit berbasis komunitas yang selalu bermimpi agar salah satu tindak kriminal yang satu ini bisa terhapus dari muka bumi, atau minimal dimulai dari Indonesia dulu yang memang mempunyai angka perdagangan orang yang cukup tinggi.


FightBDG ini sendiri lahir di sekitar akhir tahun 2012 dengan gagasan beberapa orang teman yang dipimpin oleh Grace, sang ketua. Komunitas ini dibentuk untuk merangsang teman-teman lainnya agar menyebarkan kesadaran betapa bahayanya tindak kriminal ini dan betapa dekatnya kriminal ini ada di sekitar kita. Proses penyatuan kepala, ide dan gagasan inipun tidak begitu sulit karena memang sebelumnya kita sudah tergabung dalam rangkaian acara MTV Exit. Namun sayangnya, tidak semua teman-teman dari MTV Exit bisa ikut bergabung kembali karena kesibukan masing-masing. Meski begitu, komunitas ini tetap berjalan sebagaimana mestinya, toh matahari pun tetap bersinar walaupun kita mengeluh kepanasan.

Ada beberapa program kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang yang akan kita jalankan. Dan kita pun mengundang partisipasi teman-teman untuk ikut terlibat dalam menyebarkan energi positif ini. Yang harus selalu kita ingat adalah tidak perlu menunggu berkuasa, tua ataupun kaya raya untuk peduli sesama.