Jumat, 01 Maret 2013

Peringatan Hari Anti-Perbudakan Internasional

Ketika itu bertanggal 2 Desember 2012, yang kebetulan bertepatan di hari Minggu yang cerah kita mempersiapkan sesuatu di Car Free Day Dago. Kain putih panjang terbentang, genset dan amplifier kecil kita panaskan dan foto mulai kita pajang. Tidak banyak yang tahu, hari itu merupakan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional dan oleh karena itu kita berada di CFD untuk coba memperingatinya sambil mempropagandakan itu kepada para pengunjung.



Berbekal genset pinjaman dari teman kita Pray, amplifier dan mic pinjaman BCCF, foto dari Airphoto Network juga kain putih hasil udunan kita ingin mencoba kampanye sederhana ini terlihat lebih menarik. Makin siang, jumlah pengunjung CFD makin banyak dan kitapun mulai kampanye kecil-kecilan itu dan tim FightBDG serempak untuk memakai kaos putih. Beberapa pengunjung kita tarik dan diajak untuk berbincang seputar perbudakan itu sendiri. Setelah itu, mereka dianjurkan untuk menandatangani sebuah petisi dukungan penghapusan perbudakan yang juga mereka disuruh menuliskan produk favorit mereka yang tentunya harus mereka yakin bahwa merk/favorit mereka tidak melibatkan perbudakan. Dan ternyata, masih banyak orang-orang yang tidak tahu bahwa produk favorit mereka sudah melibatkan sebuah rantai perbudakan atau bahkan mereka sendiri tidak tahu bagaimana perbudakan itu terjadi.



Dalam kampanye kecil ini, kita coba memberi pesan kepada masyarakat untuk mereka membuka mata bagaimana perbudakan itu bisa terjadi yaitu salah satunya ketidak pedulian terhadap sekitar. Peduli lingkungan sekitar bukan berarti kita hanya harus peduli terhadap lingkungan hijau tetapi juga pada sesama manusia. Sesuatu yang mudah dimulai dari diri sendiri, bukan? Jangan ragu untuk menegur seseorang yang memperlakukan manusia lainnya tidak wajar seperti kekerasan, karena bisa saja itu adalah awal dari eksploitasi.

Video tentang kampanye ini bisa disaksikan di http://www.youtube.com/watch?v=kR_NAGcTKGo




This is FIGHT from Bandung

Sekilas mendengar kata 'Fight' lalu yang terbersit di pikiran adalah kuat, petarung dan gigih. Ini jugalah salah satu alasan dibalik pemilihan nama Fight itu sendiri.
Lalu, apa itu FightBDG?

Fight merupakan singkatan dari From Indonesia Against Human Trafficking. Yap, dari namanya kalian mungkin bisa tahu di bidang apakah kita berkonsentrasi, yaitu human trafficking atau perdagangan orang. Kita merupakan organisasi non-profit berbasis komunitas yang selalu bermimpi agar salah satu tindak kriminal yang satu ini bisa terhapus dari muka bumi, atau minimal dimulai dari Indonesia dulu yang memang mempunyai angka perdagangan orang yang cukup tinggi.


FightBDG ini sendiri lahir di sekitar akhir tahun 2012 dengan gagasan beberapa orang teman yang dipimpin oleh Grace, sang ketua. Komunitas ini dibentuk untuk merangsang teman-teman lainnya agar menyebarkan kesadaran betapa bahayanya tindak kriminal ini dan betapa dekatnya kriminal ini ada di sekitar kita. Proses penyatuan kepala, ide dan gagasan inipun tidak begitu sulit karena memang sebelumnya kita sudah tergabung dalam rangkaian acara MTV Exit. Namun sayangnya, tidak semua teman-teman dari MTV Exit bisa ikut bergabung kembali karena kesibukan masing-masing. Meski begitu, komunitas ini tetap berjalan sebagaimana mestinya, toh matahari pun tetap bersinar walaupun kita mengeluh kepanasan.

Ada beberapa program kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang yang akan kita jalankan. Dan kita pun mengundang partisipasi teman-teman untuk ikut terlibat dalam menyebarkan energi positif ini. Yang harus selalu kita ingat adalah tidak perlu menunggu berkuasa, tua ataupun kaya raya untuk peduli sesama.