Rabu, 12 Maret 2014

Fight Youth Volunteer 2014


Fight Youth Volunteer merupakan salah satu program dari FightBDG untuk melibatkan akademisi muda untuk terlibat dalam kampanye kita. Selain dapat menambahkan pengalaman, program ini diharapkan dapat menumbuhkan sensitivitas para akademisi muda terutama dalam masalah sosial yang disini adalah perdagangan orang dan penyebabnya yang kompleks.

Adapun Fight Youth Volunteer ini akan berlangsung selama satu periode (3 bulan) yang mana di periode ini memasuki periode April-Juni 2014.. Peserta yang terpilih akan kami libatkan langsung dalam setiap proses kampanye baik perencanaan, pekerjaan lapangan dan juga penelitian, yang tentunya akan terbagi ke dalam beberapa sektor khusus. Untuk Fight Youth Volunteer ini, kami mengundang seluruh akademisi muda dari jurusan apapun untuk berpartisipasi.

Silahkan isi formulirnya disini: bit.ly/FightYouth

"The world will not destroyed by those who do evil, but by those who watch them without doing anything." - Einstein

FightBDG di ASEAN Youth Forum 2013

Oleh : Fauzan Rezda

Pada bulan November 2013 kemarin, perwakilan dari FightBDG berkesempatan untuk mengikuti ASEAN Youth Forum yang diadakan oleh MTV EXIT pada tanggal 13-17 November. FightBDG sendiri mengirimkan 2 orang perwakilan yaitu Fauzan dan Doni, yang juga menjadi MTV EXIT Youth Leaders Indonesia.

Sekitar pukul 11.00 kami berangkat dari Bandung menggunakan jasa travel dan sampai di bandara Soekarno-Hatta sekitar 2 jam setelahnya. Sekitar setengah jam, kami menunggu teman-teman perwakilan yang lain yaitu Lukman (Kontrack-Sambas), Nadia (Indonesian Future Leaders) dan Sumadi (perwakilan MTV EXIT Indonesia). Sambil menunggu, kami berbagi informasi dan pengalaman mengenai apa yang kami lakukan di kota kami masing-masing. Berbeda kota, berbeda birokrasi dan berbeda pula antusiasmenya, dan itulah kenyataannya.

Setelah melewati beberapa antrian dan penerbangan kami mengalami keterlambatan, akhirnya kami terbang sekitar pukul 16.00 dan mendarat di Bangkok sekitar 3 jam setengah setelahnya. Disana kami sudah disambut teman-teman perwakilan dari negara lain, yaitu Myanmar, Kamboja, Vietnam, Laos, Filipina, Malaysia dan tuan rumah, Thailand. Pengalaman yang sungguh menarik ketika kami dapat berbagi pengalaman kampanye di negara lain. Selama tiga hari kedepan kami terlibat dalam sebuah forum mengenai bagaimana membuat sebuah kampanye dan juga pemahaman publik mengenai pencegahan tindak kriminal perdagangan orang. Kami saling berbagi mengenai pemetaan daerah yang rawan perdagangan orang, penempatan semiotika dalam setiap kampanye, cara komunikasi yang baik untuk menghasilkan sebuah kampanye yang tepat sasaran.

Harapan terbesar yang dapat kami aplikasikan terhadap kampanye di Indonesia adalah sebuah upaya pemahaman publik yang atraktif dan semoga dapat kami mulai aplikasikan di tahun 2014 ini.